Sajak Sepotong Rembulan (Final Part)
Rembulan masih menggelantung
Di pucuk langit kelam tanpa ujung
Dalam tenggelam, masih kuhirup dahagamu di remah-remah malam..
Dalam tenggelam, masih kuhirup dahagamu di remah-remah malam..
Takkan lagi kata meski purnama menyala, meski mega penuh
warna, meski langit tumpah, dan bersimpuh ke dasar lautan.
Sebab sajak tak lagi bermuara,
Suluh tak jadi pelita,
Bahkan berjuta mawar yang kusuguhkan mengambang kehilangan
warna.
Ah, biar saja begitu adanya..
Hanya Engkau, duhai sang penguasa jiwa, sang pengukir senja,
Hanya padaMu hati berhenti meronta,
Bawa, bawalah kemana Engkau suka...
~Angel
Komentar