Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Air Mata Gusti

Gambar
Senja turun, babak baru sebuah malam akan segera dimulai. Gemuruh dari awan-awan kelam mencipratkan kilatan cahaya di dalamnya. Gusti berjalan kelu. Kakinya gontai, bukan oleh badai. Hatinya sakit. Sakit sekali, sepertinya ribuan kecewa menyengat perasaannya. Sedih, luar biasa sedihnya hingga nafasnya tersengal-sengal. Gusti berteriak-teriak kepada langit kepada siapa saja yang melintas dan dengan pandangan heran menatapnya. Namun sedih dan sakit hati itu tidak kunjung hilang. Justru kesedihan itu terasa mencabik-cabik jiwanya hingga menjadi kepingan. Rasanya tidak tergambarkan. Ia bingung, bingung sekali. Kesedihan itu menjadi-jadi. Ia meraung-raung, berteriak agar sakit itu hilang. Beberapa orang mencoba menolongnya, menanyakan kenapa. Dan mencoba menawarkan sejumlah solusi. "Aku sedih, aku sakit, sakit sekali hatiku. Aku betul-betul sediiih," raung Gusti. "Kamu coba berhenti teriak, tenangkan dirimu, rileks, dan cerita pada kami," saran seor