Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

sajak pilihan untuk ksatria berpena

Ketika aku tulis kembali syair ini, rasa yang dulu itu bertubi-tubi kembali menerobos hati.. Ah,, kenapa malam dulu indah sekali? --- syair sepotong rembulan III Hai, suara jiwa yang sahut menyahut, melantunkan gurindam satu derita.. Satu irama memagut risau, mencumbu siksa.. Ahh.. Semakin dalam malamku.. ---

New Comer Journalist

Gambar
Tiga bulan sudah saya menjalani profesi baru sebagai seorang jurnalis magang. Banyak suka dan duka (banyakan dukanya sih..-red) yang menghampiri sejak dimulainya aktifitas liput meliput ini. Saya dituntut untuk melaporkan kegiatan, kejadian, kasus dan berita yang ada di sekitar saya. Sebagai seorang jurnalis tentunya ilmu yang dangkal dapat menghambat kualitas sebuah berita. Dari itu, saya mencoba tetap belajar. Tapi apa yang saya ingin pelajari itu rasanya sulit sekali, sebab sebagian besar ranah yang harus saya pelajari adalah hal yang saya tidak suka dan sama sekali saya dari dulu tidak tertarik. Namun, hari-hari diisi dengan sesuatu yang saya tidak mengerti dan harus saya paksakan untuk mengertinya tetap terjadi. Berkali-kali Pemimpin Redaksi (Pemred) saya mengatakan semua hal harus dipelajari baik yang disukai maupun tidak. "Wartawan itu harus belajar apa yang disukainya dan apa yang tidak disukainya. Wartawan harus tau semuanya," katanya. Hemm.. Let's do this