sajak pilihan untuk ksatria berpena




Ketika aku tulis kembali syair ini, rasa yang dulu itu bertubi-tubi kembali menerobos hati.. Ah,, kenapa malam dulu indah sekali?


---
syair sepotong rembulan III

Hai, suara jiwa yang sahut menyahut, melantunkan gurindam satu derita..
Satu irama memagut risau, mencumbu siksa..

Ahh.. Semakin dalam malamku..


---

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obat Trigoxin dan Review "Run" (2020)

Review Film: Bahubali, Klasik tapi Asik

Review Film "Share (2019)": Perjuangan yang Keliru