A K U


Waahh,, sudah lama tidak bercumbu dengan blog karenchi putih ini. Setahun lebih pun, tapi tak apa blog ini pun dibuat bukan untuk artikel harian,hahaha..

Baiklah, kemaren itu saya ingin sekali pergi ke American Corner (Amcor) untuk sekedar melepas rindu pada suasana nyaman di pojok perpustakaan Universitas Sumatera Utara itu. Sebab saya tak lagi temukan ketenangan dimana-mana. Dimana pun saya berada saya akan diburu berbagai kecemasan, kekesalan, kebosanan yang entah dari mana datangnya. Jadi saya ingin sekedar tenggelam dalam buku-buku di Amcor.

Saya ceritakan keinginan saya pada seorang adik junior yang bahkan belum jadi mahasiswa, eh tuh anak jadi kepengen ikut. Saya mengabulkan keinginan dia, toh dia juga kan belum pernah liat perpus USU yang begitu 'wah'..hehe (sekalian pamer..^_^)
(NB: tuh foto diatas adalah fotonya si adek junior yang saya sebut tadi)

Jadilah kita janjian pergi ke American Corner itu dengan penuh semangat. Tapi pada saat itu saya berubah pikiran,saya jadi kepengen baca novel-novel atau karya sastra apalah untuk mengisi kekosongan hati ini (ce ileee..gaya..). So, kita pergi ke perpustakaan bermodalkan KTM dan slip SPP nya teman saya Ogut. Gak jadi ke American Corner, kita masuk ke Perpustakaan Utama. Si adek junior malu-malu dengan alasan takut diusir satpam karena tidak bawa KTM, jadilah saya yang nyeret-nyeret dia masuk kedalam. Di lantai 4 saya mulai hunting buku, begitu juga si adek junior. Gak berapa lama saya duduk di tempat membaca membawa setumpuk buku yang akan di pinjam. Saya memilih buku berjudul AKU oleh Sjuman Djaya, buku ini menjabarkan perjalanan hidup penyair Chairil Anwar, dengan gamblang sosok Chairil digambarkan.

Akhirnya si adek junior telah menunjukkan tanda-tanda kebosanan, dia mulai merengek ingin pulang. Bahh,, sebenarnya kalo saya sih pengennya tetap disana sampe sore, agak malas menuju sekret karena kekesalan pasti akan merayu-rayu kembali. Namun demi si adek junior saya jadi ikut pergi ke sekret.

Sampainya disekret saya tak banyak bicara dan bertindak menghindari kekesalan yang akan mencuat naik ke kepala. Saya langsung larut bersama AKU yang bagi saya bahkan setelah membacanya pun gundah di hati kian bertambah. Pasalnya, dalam AKU tersirat bahwa Chairil adalah seorang yang suka lebih dari satu wanita, walau sebenarnya wanita-wanita itu yang suka duluan sama dia. Selain itu, sifatnya yang cuek dan tidak peduli sekitar dan selalu membawa gaya hidupnya kemanapun telah menjadikan wanita-wanita itu jadi semakin menggemarinya. Dia memang cuma membuat komitmen sama satu wanita tapi mendamba wanita lain juga tetap ia lakukan. HuuuuHH...Teringat kembali sama si kawan, yang kayaknya sifatnya mirip si Chairil Anwar. Gk beda laa,, soalnya si kawan juga dikelilingi wanita walau sudah punya komitmen dengan saya. Cara dia mengahadapi 'fans' nya pun mirip dengan Chairil dalam AKU.

Jadilah saya yang semakin resah dan kesal kembali membubung, tapi tetap disembunyikan dengan berbagai cara. salah satunya dengan segera cabut dari tempat itu..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obat Trigoxin dan Review "Run" (2020)

Review Film: Bahubali, Klasik tapi Asik

Review Film "Share (2019)": Perjuangan yang Keliru