Tragedi Salon


Suasana: pagi hari yang cerah, kamar masih berantakan.

Diawali dengan pagi yang sial karena tidur yang tersentak oleh suara Aini "Ogut" Tarigan yang cempreng memanggil nama saya berkali-kali. Antara sadar dan tidak saya cuma berguling kiri dan kanan akibat insomnia saya yang mulai kambuh malamnya. Teman saya ini rupanya membangunkan saya karena sudah tidak sabar menuju salon untuk memangkas rambut dengan mode yang telah kami cari-cari di google.
Dengan hati dan mata yang berat saya pun bangun, dan menuju kamar mandi.

Setelah sarapan kami langsung bergerak riang gembira menuju jalan besar demi menunggu angkot. Tak lama kemudian angkot yang kami tunggu datang dan mengantarkan kami ke salon Siska di Tanjung Sari.
Salon tersebut terlihat ramai pengunjung, mata teman saya sudah berbinar-binar menatap pintu salon tersebut.

singkat cerita kami sudah memasuki salon tersebut dan mendapatkan mbak2 tukang pangkas masing2. Mbak I bertanya pada ogut:
"Mau model yang kayak mana kak?"
"Kayak gini bisa kak?" ogut menunjukkan foto model rambut hasil rambahan google kemarin.
"oooohh.. bisa..bisa.." jawab Mbak I.
Mbak I pun mulai bekerja pada rambut Ogut. Mbak II datang dan menanyai saya.
"Kakak mau gunting yang kayak mana?"
"Ini." saya juga menunjukkan foto model rambut yang saya bawa dari rumah.
"Oke.."jawab si Mbak II.
"Saya mau rambut yang berantakan gini Mbak.," kata saya
Mbak II juga mulai bekerja. Sret..sret..sret.. Helai demi helai saya lihat rambut saya bertebaran di lantai. Oh, rambutku yang malang, maafkan aku (lebay..)
Setelah beberapa menit berlalu saya melirik ke Ogut lewat kaca yang ada didepan kami. Nampaknya Mbak I sudah selesai mengerjakan tugasnya, saya lihat Ogut cemberut dan saya perhatikan mukanya koq makin bulat ya.. Makin mirip sama bola basket.
Saya lihat wajah saya juga lewat kaca,eh koq jadi kayak bola basket juga alias bulat.
Waduuuhhh,, gawat salah pangkas ne mbak ini,saya perhatiin foto model rambut yang saya bawa tadi. Koq gak ada mirip-miripnya ya sama rambut saya?
Saya lihat Ogut sudah senyum2 melihat saya dan memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi. Malpraktek..!!

Setelah selesai dan bayar-bayar kami pun langsung kabur dari situ dan mulai nyerocos tidak terima dengan hasil potongan rambut yang entah gimana bentuknya itu.
"Udah macem bola jadinya muka awak.." gerutu ogut
"Iya bahh,, udah bulat makin bulat kayak bola tinggal sepak aja..!!" jawabku
"Padahal udah bawa foto model rambut sendiri, koq masih gak sesuai.." kata Ogut
"Atau muka kita yang salah gut, terlalu bulat jadi susah, untung gak disuruh kakak itu kita nyalon muka biar gak bulat lagi..hahahaha" tawaku menutupi stress.
Ogut pun tertawa stress juga.

Jadi beginilah nasib kami dengan rambut korban malpraktek. Mencoba segala gaya dengan rambut baru tapi malah makin stress..Aduhh..

Notif: foto I : Wajah bahagia sebelum pangkas, menuju salon
Foto II: Model rambut yang diinginkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obat Trigoxin dan Review "Run" (2020)

Review Film: Bahubali, Klasik tapi Asik

Review Film "Share (2019)": Perjuangan yang Keliru